Suku Bugis, Sulawesi
suku Bugis |
Orang Bugis adalah termasuk bangsa perantau dan pengembara. Populasi suku Bugis tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, selain di Sulawesi Selatan, suku Bugis juga tersebar di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Komunitas suku Bugis juga ditemukan ada di provinsi Riau, tapi pada umumnya sudah mengikuti adat-istiadat suku Melayu Riau, walaupun begitu mereka tetap mengaku sebagai orang Bugis. Keturunan orang Bugis juga ditemukan di Malaysia dan Brunei.
Agama Islam masuk ke kalangan orang Bugis pada abad 17, yang berkembang dengan cepat, sehingga saat ini menjadi agama rakyat bagi masyarakat Bugis. Orang Bugis mayoritas adalah pemeluk agama Islam.
Asal-usul suku Bugis pertama kali diperkirakan berasal dari daratan China Selatan, menurut para peneliti dikatakan dari Yunnan, China Selatan, sekitar awal abad Masehi, bersama kelompok deutro malayan, yang masuk dengan kelompok yang besar- ke wilayah kepulauan Asia Tenggara ini. Menurut dugaan lain, bahwa orang Bugis ini adalah penduduk penghuni daerah pesisir Indochina, di sekitar Burma dan Thailand, yang terdesak oleh bangsa Arya yang menginvasi daerah pesisir Indochina. Mereka sempat bertahan dan berperang melawan bangsa Arya ini, tapi karena mereka hanya terdiri dari para petani dan nelayan dan kalah dalam persenjataan, akhirnya mereka pun terpecah-pecah dan tersebar ke daerah kepulauan di Asia Tenggara dan salah satunya mendarat ke daerah Sulawesi Selatan sekarang ini.
Di daerah baru ini, mereka berbaur dengan penduduk asli yang terlebih
dahulu berada di daerah ini. Tapi karena pertumbuhan mereka sangat pesat
dengan budaya yang mereka bawa, akhirnya penduduk asli terdesak masuk
lebih ke pedalaman dan menyingkir ke daerah lain.
gadis-gadis suku Bugis |
Orang Bugis menyebut dirinya sebagai "To Ugi" yang berarti "orang
Bugis". Nama "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat
di Pammana, kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat
La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka.
Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut
dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan
bersaudara dengan Batara Lattu, ayah dari Sawerigading. Sawerigading
sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak
termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan
jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang
dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La
Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal
dalam tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi
lain di Sulawesi seperti Buton.
rumah tradisional suku Bugis |
Seiring waktu berjalan, masyarakat Bugis purba ini tumbuh dan berkembang
selama beberapa abad, dan menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang
tersebar ke segala penjuru pulau Sulawesi. Setelah beberapa abad
berjalan, dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk
beberapa kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan,
bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis
klasik antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng
dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk suku Bugis, tapi proses
pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan
Mandar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa kabupaten yaitu
Luwu, Bone,Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Barru. Daerah peralihan
antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene
Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas
dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang dianggap tertua bersama
kerajaan Cina (yang kelak menjadi Pammana), Mario (kelak menjadi bagian
Soppeng) dan Siang (daerah di Pangkajene Kepulauan).
Secara sejarah asal-usul orang Bugis masih satu rumpun dengan orang
Makassar dan orang Mandar. Banyak terdapat kemiripan dari segi
adat-istiadat, budaya dan bahasa antara ketiga suku bangsa ini. Selain
banyak terlibat hubungan kekerabatan di antara mereka.
Pemukiman masyarakat suku Bugis tersebar di dataran rendah yang subur
dan pesisir, kebanyakan masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan
nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah
pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi
pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.
Merkur 15c Safety Razor - Barber Pole - Deccasino
BalasHapusMerkur https://septcasino.com/review/merit-casino/ 15C wooricasinos.info Safety Razor - Merkur - 15C for Barber Pole is deccasino the perfect introduction to the Merkur microtouch solo titanium Safety Razor.